Teknik Fotografi Memotret Kabut

Tips memotret kabut ini sebagai jawaban dari beberapa pembaca yang membutuhkan tips fotografi ini. Apalagi saat ini untuk daerah jawa sudah memasuki musim kemarau, pagi hari atau sore hari menjelang malam kabut akan muncul dibarengi dengan suhu yang begitu dingin dibanding dengan hari biasanya.

Terkadang kabut memang dihindari oleh sebagaian fotografer karena kabut dapat menyebabkan saturasi warna rendah, gambar tidak jelas dan terkesan datar. Lewat artikel fotografi kali ini kami akan mencoba berbagi teknik memotret saat berkabut agar lebih maksimal foto yang didapatkan.

Meskipun kabut dapat membuat saturasi warna rendah, akan tetapi kabut juga diharapkan banyak fotografer landscape saat memotret pemandangan di pagi hari, karena kabut dapat memberikan kesan misterius dan dapat meningkatkan efek ruang yang ada pada gambar. Baca juga tips fotografi tentang teknik memotret asap.

Dengan menggunakan teknik memotret suasana kabut secara optimal, seorang fotografer dapat mengekspresikan satu fokus yang biasanya berjarak dekat, dan mengkaburkan latar belakang dengan cara alami. Karena tips memotret di saat berkabut jauh berbeda dengan saat kondisi cerah.

Cara Motret Candi Borobudur Berkabut

Foto oleh adrisigners

Memotret suasana kabut memiliki tantangan tersendiri karena kita harus mengontrol seberapa tebal kabut akan terlihat di hasil akhir foto. Perlu tips fotografi khusus untuk menghasilkan foto kabut yang menarik. Di bawah ini sedikit panduan memotret waktu situasi berkabut :

Tips Memotret Suasana Kabut

  • Kabut biasanya muncul di dataran tinggi dan pada waktu pagi atau sore hari menjelang malam. Untuk Anda yang memang mengincar foto dengan memanfaatkan kabut, harus menggunakan teknik memotret kabut agar foto yang dihasilkan tidak terlalu datar, namun tetap menimbulkan kesan misterius.
  • Pencahayaan saat suasana kabut adalah pencahayaan yang lembut. Di dalam tips dasar lighting, sifat cahaya disaat kabut seperti cahaya yang dihasilkan oleh softbox berukuran besar. Bayangan menjadi halus dan tidak jelas.
  • Jika kita memotret kabut dengan memakai mode kamera A/Av, P, atau S/Tv, jangan lupa mengunakan kompensasi eksposur sekitar +1 stop. Baca artikel fotografi tentang kompensasi exposure yang pernah kami bahas sebelumnya.
  • Teknik slow speed dapat digunakan sebagai cara memotret kabut. Karena membantu untuk membuat penampilan kabut menjadi mulus. Saat menggunakan kecepatan rana lambat, tentunya lebih baik mengunakan tripod untuk mencegah foto kabur karena getaran tangan kita.
  • Setingan kamera untuk memotret kabut biasanya menggunakan diafragma kecil yang ditandai F angka besar untuk mendapatkan ruang tajam yang lebih luas.
  • Gunakan ISO sekecil mungkin untuk memunculkan detail gambar kabut dan mengurangi noise.
  • Jika memiliki perbedaan kontras yang terlalu tinggi, saat memotret kabut kita bisa menggunakan filter gradual ND untuk mengurangi perbedaan kontras tersebut.
  • Gunakan lensa dengan focal lenght yang lebih panjang. Karena menurut pengalaman, lensa dengan panjang focal yang lebih panjang  dapat membantu menghasilkan kabut yang lebih tebal dibanding menggunakan lensa wide. Makin panjang focal lensa yang Anda pakai, makin tebal tampak kabut dalam foto.

Lokasi untuk memotret kabut yang banyak dilakukan oleh fotografer Jogja dan sekitarnya salah satunya di Bukit Puthuk Setumbu. Spot menarik ini bisa menyaksikan pemandangan candi Borobudur dari ketinggian yang diselimuti kabut ditambah sinar matahari pagi atau sunrise dapat menambah kesan mistis candi Borobudur yang di ambil dari bukit Puthuk ini.

Mudah-mudahan tips fotografi tentang Teknik Memotret Kabut ini bisa bermanfaat Anda untuk mengisi waktu hunting Anda. Kami sangat senang jika Anda bersedia memberikan tanggapan melalui form komentar di bawah baik itu tambahan ataupun berbagi pengalaman disaat Anda belajar fotografi motret kabut. Salam fotografi !

Teknik Fotografi Memotret Kabut |Lensa Kita |4.5 |