Tips Memotret Foto Landscape

Apakabar kawan ? sehat kan ? baiklah, tips memotret kali ini tentang tips memotret foto landscape agar lebih menarik. Bukan berarti penulis sudah memahami betul tips fotografi landscape, namun lewat artikel ini hanya sekedar sharing tips dasar. Selebihnya Andalah yang harus menentukannya. Jenis fotografi ini ada yang bilang 90% butuh berada ditempat dan waktu yang tepat.

Contoh Foto Landscape

Selain ketepatan waktu dan tempat, sisanya kita tinggal jepret sudah jadi foto landscape :). Tips dasar memotret landscape adalah sabar. Sabar menunggu datangnya matahari, sabar menunggu matahari tenggelam, dan lain-lain. Jenis fotografi ini juga selalu mengingatkan kita atas kebesaran SANG PENCIPTA dan selalu membuat kita bersyukur kita masih mampu menghirup udara pagi yang sejuk disertai lukisan cahaya karya-Nya.

Langkah dasar untuk mendalami fotografi landscape adalah dengan mendefinisikan alam sebagai rasa tersendiri. Dengan rasa tersebut, kita mampu membayangkan foto yang akan diambil dan mengantisipasinya bahkan sebelum memegang kamera sekalipun sudah terbayang seperti apa hasil fotonya.

Cara memotret foto landscape termudah adalah dengan mengisolasi elemen yang paling penting dan mewakili dari seluruh elemen yang ada. Fotografi landscape harus berusaha memilih elemen/unsur yang bisa memperkuat POI atau Point Of Interest, kemudian tidak memasukkan elemen lainnya sebagus apapun jika akhirnya hanya memperlemah elemen yang menjadi POI-nya.

Baiklah, berikut ini adalah kumpulan tips memotret foto landscape, ada baiknya terlebih dahulu Anda baca artikel tentang Konsep Rule of Third, POI atau Point Of InterestDepth of Field (DOF) dan juga artikel tentang segitiga exposure.

Kumpulan Tips Fotografi Landscape

1. Maksimalkan Depth of Field (DOF)

Sebagai keharusan tersendiri, foto landscape selayaknya tajam dari foreground hingga ujung horizon atau background. Masih ingat artikel definisi aperture dan DOF/Depth of Field kan ? nah artikel itu sebagai modal awal kita. Cara untuk mendapatkan ketajaman foto landscape yang seluas-luasnya (DOF lebar) gunakan bukaan diafragma/aperture yang sekecil mungkin yang ditandai dengan F angka besar, misalnya f14, f16, f18, f22, f32, dst.

Cara untuk mendapatkan foto tajam pada landscape dengan cara menerapkan teknis Hyperfocal Distance dengan meletakan titik fokus pada posisi yang tepat untuk mendapatkan bidang fokus yg seluas-luasnya yg dimungkinkan sehingga akan tajam dari depan/foreground hingga ke background.

2. Gunakan Tripod dan Cable Release

Tips Fotografi Landscape

credit foto: Yadi Yasin

Karena kita menggunakan setingan bukaan diafragma kecil (F number besar) untuk mendapatkan DOF selebar-lebarnya, semakin lama juga exposure yang didapatkan. Untuk itu, untuk mengurangi gerakan/goyangan kamera, sangat disarankan menggunakan tripod dan cable release.

3. Cari Titik Fokus atau Focal Point

Yang dimaksud titik fokus disini bukanlah lokasi tempat kita mengarahkan fokus lensa. Namun titik dimana mata penikmat foto akan pertama kali tertuju kemudian menjelajah seisi area foto. Focal point bukannlah POI ( point of interest ), tapi POI juga bisa menjadi focal point. Justru focal point yang akan menjadi titik awal untuk mengeksplorasi POI.

Sebuah foto landscape tanpa focal point akan terlihat sebagai foto landscape yang datar. Aturan Rule of Third sangat berpengaruh sebagai cara peletakan focal point. Focal point bisa berupa berupa bangunan (yg kecil atau unik diantara dataran kosong), pohon (yg berdiri sendiri), batu (atau sekumpulan batu), orang atau binatang, atau siluet bentuk yg kontrast dgn BG, dst.

4. Carilah Foreground (FG) Yang Kuat

Karena foreground juga bisa menjadi focal point sebuat foto landscape, maka jangan lupakan untuk memposisikan foreground dengan benar. Bahkan Mas Yadi Yasin seorang fotografer spesialis landscape mengatakan, foreground yang baik menentukan “sukses” tidaknya sebuah foto landscape. Ada juga yang bilang foto landscape tanpa foreground sama seperti sayur tanpa garam :). Foreground foto landscape bisa berupa apa saja tinggal kita jeli melihat dan mengolahnya misalnya bebatuan, ranting, rumput dll.

5. Pilih langit atau daratan

Ok saatnya anda memilih, ingin menonjolkan awan yang lagi bergelora atau ingin menonjolkan daratan yang memiliki batuan yang memukau ? Jangan serakah, tonjolkan kekuatan dan biarkan saja kelemahannya. Saat sunset atau sunrise langit memang akan sangat menggoda. Tetapi tetap ingatlah aturan komposisi rule of third.

Berikan bagian yang ingin ditonjolkan sebanyak 2/3 dari frame. Letakkan garis horizon, di 1/3 bagian atas kalau kita ingin menonjolkan Foregroundnya-nya, atau letakkan horizon di 1/3 bagian bawah, kalau kita ingin menonjolkan langitnya.

Seberapa bagus pun daratan dan langit yang kita temui/hadapi saat memotret, membagi 2 sama bagian antara langit yang dramatis dan daratan/FG yang menarik akan membuat foto landscape menjadi tidak focus, krn kedua bagian tersebut sama bagusnya.

Tapi, ingatlah aturan “Rule of Third” bukan berarti tidak bisa dilanggar. Gunakan visi anda sendiri saat memotret. Sudah tahu aturannya ? Kalo begitu sekarang waktunya untuk dilanggar 🙂

6. Tangkap Momen Gerakan Alam

Sebagian orang berharap foto landscape adalah foto yang damai dengan pemandangan yang tenang. Foto landscape tidak hanya tentang langit dan bumi. Namun semua elemen alam baik yang bergerak ataupun diam. Bahkan dengan menangkap pergerakan alam seperti air terjun, ganasnya ombak air laut, awan yang sedang berjalan dan lainnya mampu menjadikan foto landscape lebih menarik.

7. Golden Hours & Blue hours

Dalam fotografi landscape, cahaya dari samping muncul saat pagi hari dan sore hari. Pada waktu ini, warna – warni terlihat sangat bagus dan landscape terlihat sangat hidup. Golden hours adalah saat 1-2 jam sebelum matahari terbenam (sunset) hingga 30 menit sebelum matahari terbenam, dan 1-3 jam sejak matahari terbit, dimana “golden light” atau sinar matahari akan membuat warna keemasaan pada object.

Blue hours adalah beberapa saat, biasanya hingga 20-30 menit setelah matahari terbenam (sunset), dimana matahari sudah tebenam, tapi langit belum gelap hitam pekat. Pada saat ini langit akan berwarna biru.

8. Cek Garis Horizon

Meskipun sekarang dgn mudah kesalahan ini dapat di koreksi dgn software foto editor tapi saya masih berkeyakinan “get it right the first time” akan lebih optimal kata seorang Yadi yasin. Dua hal penting sebelum menekan tombol shutter yang harus diperhatikan, apakah horizon sudah lurus dan apakah horizon sudah di komposisikan dengan baik.

9. Jangan Terpaku Satu Titik

Saat memotret foto landscape kadang sering terpaku di sudut pandang atau angle di satu titik yang sudah umum kita lihat hasil foto sebelumnya. Carilah view yang berbeda, coba view sejajar dengan tanah, atau naik ke atas pohon. Biarkan imajinasi anda mengalir dan mencari view yang sesuai dengan visualisasi dan imajinasi anda.

10. Pergunakan Alat Bantu

Filter Untuk Foto LandscapeMeskipun semakin canggih fitur software pengolah foto untuk memperbaiki hasil foto. Namun jika kita sudah melakukan pengambilan gambar dengan benar, kita akan lebih ngirit waktu untuk itu bukan ? John Tefon, seorang spesialis photoshop pernah mengatakan motret itu 100% dan editing itu juga 100%.

Selain tripod dan cable release, berikut ini alat bantu filter untuk mendapatkan foto landscape agar lebih baik:

  • CPL filter
  • ND filter
  • Graduated ND filter
  • Graduated color filter
  • Bubble level jika tdk ada grid pada view finder atau gunakan focusing screen dgn grid, sangat membantu untuk mencapai levelnya horizon

Demikian artikel tentang 10 Tips Memotret Foto Landscape ini, mudah-mudahan bisa berguna untuk Anda. Jangan segan untuk memberi komentar sekedar mengoreksi ataupun ingin menambahkan tips memotret landscape agar lebih bagus hasilnya. Selamat Mencoba !

Tips Memotret Foto Landscape |Lensa Kita |4.5 |